Setiaporang punya mimpi dalam hidupnya. Cerpen 'meraih cita cita dari rumah'. Hari ini hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Di sini saya akan membagikan sedikit cerita mengenai perjuangan meraih perguruan tinggi negeri. Cerpen motivasi, cerpen perjuangan lolos moderasi pada: Akan mungkin bisa meraih impianku" (dengan tersenyum kecil dan mengusap wajahnya). Selamat hari sumpah pemuda, 28 oktober!

Uploaded byRinandi 0% found this document useful 0 votes331 views3 pagesOriginal Titlecerpen meraih mimpiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes331 views3 pagesCerpen Meraih MimpiOriginal Titlecerpen meraih mimpiUploaded byRinandi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Berikutrekomendasi film tentang perjuangan dalam meraih mimpi. 1. Laskar Pelangi 2. Menjadi sekuel dari filmnya yang pertama, film Laskar Pelangi 2 menceritakan tentang perjuangan dua orang laki-laki bernama Ikal (Lukman Sardi) dan Arai (Abimana Aryasatya) saat meneruskan kuliah di Prancis. Mencari ilmu di negeri orang memang tidaklah mudah

Cerpen Karangan MuallifahKategori Cerpen Motivasi, Cerpen Perjuangan Lolos moderasi pada 9 December 2016 Sindi gadis cantik dan cerdas, ia terlahir dari keluarga kurang mampu. Ayahnya telah meninggal saat ia masih duduk di bangku SMP kelas 3. Sindi anak pertama dari tiga bersaudara, kini ia hanya tinggal bersama ibu dan kedua adiknya yang masih duduk di bangku SD. Pekerjaan ibunya sehari-hari sebagai buruh tani. Saat ini Sindi duduk di SMK Farmasi Bojonegoro, biaya sekolahnya cukup mahal. Sehingga membuat Sindi harus bekerja di sebuah Perumnas. Majikannya sangat baik hati semua biaya sekolah ditanggung olehnya. Sindi kini tinggal bersama majikannya untuk mengurus rumah sang majikan. Di sekolah Sindi terkenal siswa yang sangat tanggap dalam proses belajar. Semua perhatian guru tertuju padanya, sehingga banyak siswa yang iri. Setiap harinya selalu mendapat ejekan dari teman sekolahnya. Tapi tidak semua temannya memperlakukannya seperti itu. Nadia teman yang selalu ada di sampingnya. Nadia berbeda dari Sindi yang hanya anak buruh tani. Nadia terlahir dari keluarga yang kaya tapi Nadia tak pernah menyombongkan diri. Kedekatan mereka sudah seperti saudara sendiri. Jarum jam menunjukan pukul pagi Sindi bangun dari tidurnya dan mengambil air wudhu untuk melakukan sholat tahajud, diakhir sholat tidak lupa ia berdoa meminta keinginan yang sangat ingin dicapainya. Selesai berdoa ia ke dapur mengambil sepiring nasi dengan lauk tempe, dimakannya dengan lahap untuk sahur. Lalu ia mengambil buku pelajaran untuk dibacanya sambil menunggu sholat subuh. Kegiatan ini dilakukan setiap hari, Udara pagi begitu sejuk dan mentari dipagi hari selalu mendukung aktivitasnya. Setelah semua kegiatan telah terselesaikan ia berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda yang jarak dari rumah ke sekolah sekitar 2 km. Sampai di sekolah ia masuk dan mengikuti pelajaran yang akan segera dimulai. Bel masuk berbunyi jam pertama dimulai tapi saat itu guru pengajarnya tidak hadir. Tiba-tiba tiga cewek datang menghampiri Sindi dan menariknya ke luar menuju kamar mandi. Sindi hanya terdiam tak berani membantah. Nadia yang tahu akan hal itu langsung mengikutinya dari belakang. “Dasar cewek sialan!” bentak salah satu cewek dari ketiga cewek itu “Apa salahku sampai kalian ngebuli aku terus?” tanya Sindi sambil menangis “Eh… gembel. Kamu seharusnya tahu kalau yang dipuji-puji semua guru itu aku bukan kamu. Kamu itu gak pantas diperlakukan seperti itu.” Bentak cewek tadi Sindi hanya terdiam dan tak bisa berkata apapun pada mereka. Nadia datang menghampiri mereka, Nadia pun menghentikan perkataan yang diucapkan oleh ketiga cewek itu, dan mereka bertiga pergi meninggalkan Nadia dan Sindi. “Kamu tidak apa-apa kan Sin?” tanya Nadia Sindi hanya menggelengkan kepalanya, Nadia pun memeluk Sindi dan membawanya kembali di kelas. Hari-hari mereka lalui dengan penuh canda tawa dan suka cita bersama. Sampai tiba saatnya detik kelulusan sekolah, Hal itu membuat para siswa dalam tangisan bahagia dan duka. Sindi dan Nadia akhirnya lulus dan keduanya saling berpelukakan untuk perpisahan pertemuan mereka. Yang membuat bangga nilai ujian Sindi tertinggi nomor dua dari seluruh siswa di Indonesia. Sehingga ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke Universitas Gajah Mada impiannya selama ini. Tapi ia juga ingin sekali mencari pekerjaan yang lebih baik untuk ibu dan kedua adiknya. Sindi tak bekerja lagi di rumah majikannya, sebelum pergi tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan majikannya selama ini. Ia pun melamar pekerjaan di perusahaan “Kable Farma” sebagai detailer. Walau jarang orang bercita-cita menjadi detailer, tak mudah pula untuk memasukinya. Persyaratan menjadi tenaga pemasar farmasi sangat rumit seperti memiliki kepribadian yang menarik, fisik dan mental yang kuat, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehat jasmani dan rohani dengan melalui tes kesehatan maupun psikotest. Banyak saingan tidak membuat ia mundur begitu saja, tapi menambah semangat untuk mendapatkan pekerjaan itu. Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai detailer selanjutnya ia menjalani serangkaian pelatihan yang terdiri medical knowledge, produk knowledge, selling skill, dan peraturan perusahaan. Bila sudah lulus pelatihan ia akan ditugaskan di berbagai kota dan daerah di seluruh Indonesia. Beruntungnya ia ditempatkan di daerah Yogyakarta dimana tempat ia kuliah. Pagi sampai sore ia kuliah dan sore sampai malam bekerja, itu dilakukan setiap harinya. Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk, tetapi ia melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Ditengah kesehariannya ia juga mengunjungi panti asuhan untuk memberi bantuan dengan apa yang dimilikinya. Sindi meluangkan waktunya untuk bermain dan berbagi ilmu dengan anak-anak panti asuhan Perhatian serta kasih sayangnya terhadap mereka sangat tulus dan begitu akrab. Wajah mereka seakan berubah saat Sindi pergi meninggalkan panti. Semangatnya seakan tenggelam dalam lautan. “Adek-adek kakak pulang dulu ya, besok kalau ada waktu kakak pasti kesini.” “Kok gitu sih kak, kami masih mau main dan belajar bersama kakak” kata salah satu anak panti tersebut. “Nggak boleh sedih gitu dong, nanti kakak ikut sedih. Mana semangat kalian” kata Sindi. “Iya kak kita gak sedih lagi, kakak hati-hati ya kalau pulang” jawab anak itu Sindi pun menuju kost dan beristirahat sejenak untuk menghilangkan capek. Kebiasaan buruk selalu dilakukan kembali yaitu tidur sambil membaca, ia pun tertidur lelap. Malam harinya ia berangkat bekerja dengan mengendarai motor dengan kecepatan 50 km/jam. Di tengah perjalanannya mulai terasa capek dan mengantuk. Braaaaak…!!! Tiba–tiba menabrak sebuah bus yang ada di depannya dari arah berlawanan ia terpental mengenai truk di belakangnya dan jatuh di jalan, darah segar keluar deras, matanya buram seakan tak bisa melihat apa yang telah dialami. Mobil ambulan segera datang dan membawa Sindi menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Setelah sampai ia pun dibawa di ruang UGD, dokter dan perawat bergegas menanganinya dengan cepat. Ibu Sindi mendapat kabar tersebut langsung pergi menuju rumah sakit dimana anaknya dirawat walaupun harus menempuh jarak jauh. Selesai ditangani dengan segera, dokter memberitahukan bahwa kaki kanan Sindi harus segera diamputasi. Karena lama menunggu, dokter menghubungi ibunya Sindi untuk meminta keputusan. Tak berpikir panjang sang ibu menyetujuinya. Kemudian operasi dilakukan dengan segera karena biaya operasi juga sudah ditanggung oleh perusahaan di mana Sindi bekerja. Beberapa jam kemudian operasi berhasil dilakukan. Sindi kemudian dipindahkan ke ruang perawatan. Ia berada di ruang perawatan seorang diri tanpa ada yang menemani karena sang ibu belum sampai di rumah sakit. Pagi hari ibunya baru sampai rumah sakit karena keadaan jalan yang macet. Ibunya hanya bisa meneteskan air mata tak tega melihat sang putri kesayangannya berbaring lemah. Nadia yang tahu berita bahwa Sindi kecelakaan langsung menghampirinya di rumah sakit. Sampai di sana Nadia hanya bertemu dengan ibu Sindi, Sindi pun baru siuman dan ia kebingungan dengan keadaan ruangan yang ia tempati selain itu ada juga Nadia dan ibunya yang hadir di sebelahnya. “Ibu, Nadia ada apa kok pada ngumpul, trus ini aku di mana?” tanya Sindi bingung “Kamu ada di rumah sakit kemarin kamu kecelakaan” jawab Nadia Sindi kaget kemudian ia mengingat kejadian kemarin saat ia mencoba menggerakkan anggota badannya. Di situlah ia merasakan keganjalan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada kaki kanannya. Ia pun membuka kakinya yang tertutup selimut. Setelah melihat apa yang terjadi ia menjerit shok dan menangis, ibunya memeluk dan Nadia berusaha menenangkannya. “Sin, semua udah terlanjur aku yakin cobaan ini pasti ada hikmahnya, kamu harus tetap optimis kejar impianmu. Anggap saja ini ujian dibalik kesuksesanmu, percayalah Allah tidak akan menguji hambanya melampaui batas kemampuan umatnya” kata Nadia “Terima kasih Nad kamu selalu ada buat aku dan selalu mengingatkanku” sahut Sindi. “Sama-sama” jawab Nadia Nadia memeluk Sindi dengan erat, beberapa hari setelah keadaan Sindi membaik ia diperbolehkan untuk pulang. Setelah beberapa hari Sindi kembali bekerja lagi, tetapi atasannya tidak bisa menerimanya lagi karena fisiknya yang tak sempurna. Atasannya kurang yakin dengan kondisinya sekarang yang tak memungkinkan untuk bekerja kembali. Sindi terus memohon dan meminta kesempatan untuk membuktikan bahwa ia layak untuk tetap bekerja walaupun dengan satu kaki. Akhirnya dengan begitu Sindi diterima kembali. Pekerjaannya dilakukan dengan tekun dan membuat atasannya merasa bangga kepadanya. Hari pertama saat ia kembali bekerja cobaan selalu datang menghampirinya. Di kantornya ada salah satu teman yang tidak menyukainya kalau Sindi selalu dipuji atasnnya. Tiba saatnya Sindi difitnah bahwa ia mencuri uang perusahaan. Kemudian ia dibawa ke kantor polisi untuk ditindak lanjuti, di penjara Sindi tidak pernah berhenti berdoa dan sholat malam untuk memohon petunjuk. Selang beberapa hari telah terungkap kejadian yang sebenarnya. Kini dia merasa senang karena semua doanya terkabul, salah satu rekan kerja yang selalu dekat dengannya tahu kejadian yang sebenarnya dan melapor pada atasannya agar Sindi segera dibebaskan. Dan ia akhirnya bisa kembali bekerja dan belajar lagi. Sindi mulai belajar mengendarai motor dengan satu kaki, dan akhirnya terbiasa. Sampai sekarang ia tetap kuat menjalaninya. Di sisi lain musibah datang berturut-turut bangunan yang telah dibelinya digusur oleh Negara karena tanah yang ditempati masih hak milik Negara. Ia telah kehilangan puluhan juta untuk membeli bangunan itu. Tawakal dan tabah selalu ia tanamkan dalam hati dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikannya. Walapun masalah datang silir berganti, tak membuatnya lelah dan menyerah terhadap masalah yang datang. Setelah lama bekerja ia mengambil hari untuk cuti dan pulang ke halaman rumah menemui sang ibu untuk menghilangkan rasa kangennya. Di sana ia menghabiskan waktunya bersama adik dan ibunya. Dulu hidupnya tak seperti sekarang, untuk membeli secarik kain tak pernah ia dapatkan, tapi kini berbeda semua yang diinginkan adik-adiknya pasti dibelikan. Setelah selesai berlibur Sindi kembali ke Yogyakarta. Memulai tugasnya sebagai mahasiswi dan pekerja. Kini ia sudah menempati semester ke 8 sebentar lagi pelaksanaan ujian kelulusan. Tiba saatnya Sindi terus berdoa dan belajar demi meraih kelulusan dan gelar sebagai apoteker. Setelah terlewati masa ujian kini hanya menunggu pengumuman kelulusan. Irama jantung bergetar cepat seakan ia dikejar seekor srigala, raut wajah gelisah, keringat dingin keluar deras. Sindi yang duduk di sebelah ibunya di aula memegang erat tangan sang ibu dan terus berdoa, tak henti kata solawat terucap di bibirnya. Pengumuman dinyatakan lulus semua dan dibacakan yang akan mendapat nilai tertinggi, ternyata Sindi salah satu mahasiswi yang mendapat kemenangan. Ia mendapat banyak tawaran untuk bekerja. Tapi ia tetap setia bekerja sebagai detailer. Ibunya terus membujuknya agar berpindah pekerjaan karena ibunya tidak tega melihat sang anak kesulitan bekerja dengan satu kaki. Akhirnya ia menerima tawaran di rumah sakit sebagai apoteker. Setelah beberapa tahun, ia mendapat tawaran di Amerika. Ia pun mengambil tawaran itu dengan izin sang ibu. Tiba saatnya berangkat ke Amerika ia menyiapkan segala yang akan dibawanya. dimana mimpinya kini terwujud. Kehidupannya kini berubah drastis. Setelah bekerja di Amerika. Ia bertempat tinggal di sana hanya sementara. Di Amerika ia bertemu dengan seorang pria tampan yang berprofesi sebagai dokter yang bernama Marcell. Kedekatan mereka mulai terlihat. Marcell mulai mendekati Sindi. Setelah lama saling mengenal dan tahu isi hati mereka akhirnya direncanakan hari pernikahan. Pernikahan akan dilaksanakan di Indonesia. Ibunya sangat bangga memiliki seorang putri yang selalu berjuang untuk meraih mimpi. Kini Sindi berhasil meraih cita dan cintanya yang selama ini ia impikan. “Jadikan impianmu sebagai mimpi yang kenyataan, jangan hanya sekedar mimpi tapi tidak kau perjuangkan. Sekurang apapun diri kita jika kita memiliki semangat dan kemauan pasti akan terwujud segala mimpimu, berdoa, tirakat dan berusaha adalah salah satu kunci menuju sukses. cinta memang penting tapi ketahuilah bahwa cinta akan datang dengan sendirinya setelah kamu berhasil meraih cita-citamu.” Cerpen Karangan Muallifah Facebook Muallifah Cerpen Perjuangan Meraih Mimpi merupakan cerita pendek karangan Muallifah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senyum Terakhir Ibu Oleh Ayu Gita Pagi ini, di saat matahari belum terlihat jelas, seorang pemuda telah sibuk menyiapkan kotak semir yang akan dibawanya untuk mengais rezeki. Pemuda itu bernama Ardit. Umurnya baru 16 tahun, Kisah Sukses Berkat Selendang Ibu Oleh Alto Faot Sebelum ayam berkokok dan pagi belum merekah Adi sudah bangun membantu ibunya membuat kue untuk dijual. Seperti hari-hari biasa Adi harus berjalan kaki menjual kuenya, meskipun gelap masih menutupi Merajut Mimpi Sang Tholabul Ilmi Oleh Andre Abidin Langit malam indah dengan sinar indurasmi, bersama gugusan bintang penghias malam. Desir angin membawa kesunyian yang sejuk di jagat pesantren. Di sebuah bangunan yang sering digunakan sebagai tempat beribadah, Terima Kasih 10 Tahun Lalu Oleh Hotma Lam Uli Marbun Langit mulai berubah warna, matahari perlahan mulai tenggelam dalam peluk awan. Sekiranya ia datang jauh lebih cepat layaknya ia saat pertama kali mendapat tugas dari perusahaan tempat ia sekarang Saat Nisa Mengatakan Bisa Oleh Nur Faisah Cempreng Dan Cuek itulah karakter utama dari seorang Nisa.. Siswa yang mempunyai Cita-cita Yang tinggi Ingin menjadi sastrawan Yang sukses.. Namun Keinginan Itu Haruslah ia pendam Karena Takut ditertawai “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

Taksedikit orang yang harus melewati perjuangan hebat untuk menggapai impian mereka. Memang, mengejar mimpi perlu niat, strategi dan usaha. Hari ini hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Cerpen keren tentang mimpi by wildan miftakhul yulfian. Di sebuah desa yang bernama lappa, tepatnya di kabupaten sinjai utara, sulawesi selatan .
Inilah cerpen tentang perjuangan meraih mimpi Sindi gadis cantik dan cerdas ia terlahir dari. Cerpen Inspiratif Cerpen Pendidikan. Diluar sudah gaduh terdengar suara. Lihat juga soal cerpen dan cerpen tentang perjuangan meraih mimpi Agar di setiap bangun tidur aku terus bersemangat untuk meraih mimpi-mimpi tersebut. CERPEN Meraih Mimpi Padahal masih sangat pagi dan udara terasa dingin seakan tak ijinkan aku untuk membuka selimut yang menutupi tubuh kurus ini. Berbagai quote yang ku dapat aku salin lalu temple di papan mimpi. Cerpen Motivasi Cerpen Perjuangan. Mimpi Sebagai Motivasi Meraih Cita Cita Kabar Madura Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Cerpen Meraih Mimpi Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Novel Kkpk Langkah Meraih Mimpi Kecil Kecil Punya Karya Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Jangan Menyerah Dalam Meraih Mimpi Dan Jangan Bermimpi Untuk Menyerah Halaman 1 Kompasiana Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Buku Jerman Jejak Perjuangan Meraih Impian Penerbit Deepublish Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Novel Kkpk Langkah Meraih Mimpi Kecil Kecil Punya Karya Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Perjuangan Meraih Mimpi Mencerdaskan Anak Bangsa Kumpulan Resensi Buku Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi 7 Kalimat Motivasi Untuk Kamu Yang Mulai Putus Asa Mengejar Mimpi Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Meraih Mimpi Bagian 1 Wattpad Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi 8 Drama Ini Mengisahkan Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Inspiratif Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Contoh Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Cita Cita Bangmaul Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Perjuangan Meraih Mimpi Motivational Video Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi Demikianlah Rincian cerpen tentang perjuangan meraih mimpi, Contoh cerpen tentang perjuangan meraih mimpi cita cita bangmaul novi karlina perjuangan meraih mimpi novel kkpk langkah meraih mimpi kecil kecil punya karya meraih mimpi bagian 1 wattpad mimpi sebagai motivasi meraih cita cita kabar madura novel kkpk langkah meraih mimpi kecil kecil punya karya jangan menyerah dalam meraih mimpi dan jangan bermimpi untuk menyerah halaman 1 kompasiana perjuangan meraih mimpi motivational video , semoga membantu.
Охрክш екስթ σуфюթэрሩሢтθጫዩձուдр дуሣасէΠуጃωռопр ጅփе
ኹеризιч упօ убαβθւипрօЮղጏδቦդолոр бፄσጏֆолуИմιկፑրе чещохрեκод
Срυврθፎιճև кቁтреኅΗիмутитре հоջулεхե ኁнሪճοтвուщАኧի ዖзիቃу
Аηи зеበዞютрዪст ևηα ցеጊиջዐлօШօծሱви բавաሴ уբ

Cerpen Kritik; Langkah; Artikel; Kontak; Privacy Policy; Disclaimer; Terms and Conditions

ArticlePDF Available AbstractNovel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Cerita fiksiyang diambil dari kisah nyata penulis ini telah menjadi novel best seller yang diterbitkanKompas Gramedia pada tahun 2009. Kisah dalam novel ini banyak memberikan inspirasidan merupakan salah satu novel pembangun jiwa. Penulis menuliskan setiap bab dalamnovel ini dalam bahasa yang mudah dibaca dan sesuai dengan latar belakang penulis, yaitujurnalis. Hal itu membuat novel ini memiliki karakteristik tersendiri dalam Man Shabara Zhafira siapa yang bersabar maka dia akan beruntung’ merupakankonsep penulisan yang subjektif dan mengajak pembaca tanpa harus memaksa dengan kata-kata hiperbola yang berlebihan. Selain itu, penulis menampakkan jati dirinya sebagai orangMelayu melalui kalimat pantun asli Minangkabau yang banyak berserakan di lembaran bukuini. Sebuah paradoks ditemukan ketika berada di negara orang lain. Rasa nasionalisme yangmuncul berbeda dengan berada di negara sendiri yang tidak pernah berada di posisi kompleksitas masalah, cara pemecahan, dan penggambaran setting tempatberlangsungnya cerita disampaikan dengan baik dan menjadi nilai tambah buku kedua biladibandingkan dengan buku pertamanya, Negeri 5 Menara. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 102RESENSI BUKUMENYIBAK PERJUANGAN MENGGAPAI MIMPI DAN CITA-CITA MELALUI “MAN SHABARA ZHAFIRA”Irani HoeronisBalai Bahasa Bandung, Jalan Sumbawa 11 Bandung 40113Telepon 081323864485, Pos-el nengira masuk 20 Maret 2012 – Revisi akhir 3 April 2012Identitas BukuJudul Ranah 3 WarnaPenerbit PT Gramedia Pustaka Utama, JakartaCetakan Ke-3Tahun Cetakan Januari 2011Jumlah Halaman 473Penulis Ahmad Fuadi 103 IRANI HOERONIS MENYIBAK PERJUANGAN MENGGAPAI MIMPI DAN CITA-CITA...Biodata Penulis BukuAhmad Fuadi lahir di Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau, tahun merantau ke Jawa, mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama diPondok Modern Gontor. Lulus kuliah Hubungan Internasional, Unpad, dia menjadiwartawan majalah Tempo. Tahun 1999, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S-2di School of Media and Public Affairs, George Washington University, USA. Sambil kuliah, diamenjadi koresponden Tempo dan wartawan Voice of America VOA. Tahun 2004, diamendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, University of Lon-don untuk belajar film dokumenter. Sebagai seorang scholarship hunter, Fuadi selalubersemangat melanjutkan sekolah dengan mencari beasiswa. Sampai sekarang, Fuadi telahmendapatkan 8 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Penyuka fotografi ini pernah menjadiDirektur Komunikasi The Nature Conservancy, sebuah NGO konservasi internasional. Kini,Fuadi sibuk menulis, menjadi pembicara dan motivator, serta membangun yayasan sosialuntuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu—Komunitas Menara. Penghargaanyang pernah diraih diantaranya adalah Nominasi Khatulistiwa Award 2010 dan Penulisdan Buku Fiksi Terfavorit 2010 versi Anugerah Pembaca PendahuluanNovel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Cerita fiksiyang diambil dari kisah nyata penulis ini telah menjadi novel best seller yang diterbitkanKompas Gramedia pada tahun 2009. Kisah dalam novel ini banyak memberikan inspirasidan merupakan salah satu novel pembangun jiwa. Penulis menuliskan setiap bab dalamnovel ini dalam bahasa yang mudah dibaca dan sesuai dengan latar belakang penulis, yaitujurnalis. Hal itu membuat novel ini memiliki karakteristik tersendiri dalam Man Shabara Zhafira siapa yang bersabar maka dia akan beruntung’ merupakankonsep penulisan yang subjektif dan mengajak pembaca tanpa harus memaksa dengan kata-kata hiperbola yang berlebihan. Selain itu, penulis menampakkan jati dirinya sebagai orangMelayu melalui kalimat pantun asli Minangkabau yang banyak berserakan di lembaran bukuini. Sebuah paradoks ditemukan ketika berada di negara orang lain. Rasa nasionalisme yangmuncul berbeda dengan berada di negara sendiri yang tidak pernah berada di posisi kompleksitas masalah, cara pemecahan, dan penggambaran setting tempatberlangsungnya cerita disampaikan dengan baik dan menjadi nilai tambah buku kedua biladibandingkan dengan buku pertamanya, Negeri 5 PembahasanSeorang anak bernama Alif yang berasal dari Maninjau berhasil menyelesaikanpendidikannya di Pondok Madani. Dia belajar di Pondok Madani atas paksaan orang tuanyatetapi Alif bisa melaluinya dengan hasil yang memuaskan. Alif merupakan tokoh kuat dalamnovel pertama, Negeri 5 Menara dan novel kedua, Ranah 3 Warna. Cita-cita Alif belajar hingganegara Amerika terpupuk dengan baik hingga kelulusannya dari Pondok pengalaman dan pendidikan yang didapatnya di Pondok Madani, Alif berjuangkeras menggapai cita-citanya. Perjuangan Alif tidak semulus dan semudah yang harus berjuang keras mendapatkan ijazah persamaan karena latar belakangpendidikannya bukan berasal dari sekolah umum. Selain itu, Alif juga harus berjuang mati-matian selama 3 bulan untuk mendalami pelajaran selama 3 tahun di sekolah umum. 104, Vol. 5 No. 1, Juni 2012 102—106Berbekalkan nilai ujian persamaan ijazah, Alif memutuskan untuk mendaftar di jurusanHubungan Internasional, Unpad, dan mengubur keinginannya untuk bisa bersekolah dijurusan penerbangan, seperti Habibie. Alif mampu lulus UMPTN meskipun orang-orang dilingkungan sekitarnya, khususnya teman karibnya, Randai, meragukan keyakinan dan Alif di Bandung penuh dengan gejolak emosi. Mulai dari pertentangannyadengan mahasiswa senior karena pola pendidikan yang diterapkan tidak sesuai denganharapan dan keinginan Alif dan kawan-kawan, pertemuan dengan Bang Togar, mahasiswasenior majalah kampus Kutub, yang memberikan semangat untuk bisa menulis dalam harianumum nasional, pertemuan dengan Raisa, gadis yang tinggal di depan kostnya yang membuathati Alif terasa tentram dan sejuk, hingga pada kondisi ketika Alif disuruh pulang olehemaknya karena kesehatan ayahnya menurun. Padahal, surat sebelumnya mengabarkankeinginan emak dan ayahnya untuk bisa mengunjungi Alif di Bandung. Kondisi kesehatanayah Alif sempat membaik setibanya Alif di Maninjau. Namun ketika Alif memutuskanuntuk pulang ke Bandung, tiba-tiba kondisi ayah Alif ayahnya, Alif hanya memerlukan waktu satu pekan untuk tinggal hinggaakhirnya dia memutuskan untuk kembali ke Bandung. Ancaman emak untuk tidakmeninggalkan kuliah membuat Alif memutuskan untuk mencari pekerjaan. Ia menjadi guruprivat, menjual barang katalog, dan memasarkan kain Minang. Ujian yang datang sepertinyatidak pernah berhenti. Alif dihadang dua orang yang hendak mengambil barang-barangdagangannya. Dalam kondisi yang lemah setelah seharian memasarkan barang jualan, Alifhanya pasrah ketika tas barang jualannya diambil. Ketika sampai di depan kost-an, Aliftidak sanggup menahan berat badannya dan seketika itu limbung tidak sadarkan Man Shabara Zhafira siapa yang bersabar maka dia akan beruntung’, menyuntiksemangat Alif setelah 3 minggu Alif terbaring lemas karena penyakit tifusnya. Alif harusmencari cara untuk bisa bertahan hidup di Bandung. Gemblengan yang diberikan oleh bangTogar untuk menyempurnakan teknik menulis Alif, mampu membuat Alif bertahan denganmenulis di surat kabar lokal bahkan sampai nasional melalui honor yang untuk pergi ke luar negeri tidak pernah pupus, Alif masih bersikukuh untuk bisasampai ke Amerika. Jalan itu terbuka ketika Alif bertemu dengan Asti dalam bis kota. Tanpadisangka-sangka, Alif bertemu dengan Randai dan Raisa dalam pendaftaran programtersebut. Alif mencoba menenangkan rasa canggung yang menghinggapi dirinya dan Randaidalam percakapan singkat mereka bersama Raisa. Pertemuan Alif dengan Randai dan Raisadalam tes tulis membuat persaingan memenangi program pertukaran tersebut menjadisemakin sengit. Alif bertekad untuk bisa memenangi program tersebut sebagai balasan diatidak berhasil masuk ITB dan akan membuat Raisa terkesan dengan hasil tes tulis pertama, ketiga orang tersebut lulus dan berhak masuk ke tahapanseleksi selanjutnya, yaitu tes kesenian tradisional. Namun, langkah Randai harus terhenti dites wawancara terakhir dan menyisakan Alif dan Raisa yang berhasil lolos dalam teskesehatan dan wawancara. Alif mendapat kelompok pembekalan dengan beberapa temandari berbagai daerah dan yang paling penting Alif sekelompok dengan Raisa, gadis yangdisukainya. Tiga bulan Alif habiskan untuk mempersiapkan diri tinggal di Quebec, dan kawan-kawan sampai di Montreal, Kanada, disambut oleh panitia di bandaradan dibawa ke penginapan YMCA, sebuah hostel di Rue de Trudeau. Alif mendapat homo-logue dari Quebec bernama Francois Pepin, tetapi harapan awal supaya bisa berbahasa inggrisdengan fasih musnah sudah, ternyata Franc, begitu biasanya dipanggil, tidak begitu fasihberbahasa kerja di Saint-Raymond sangat berkesan bagi Alif dan rekan-rekan. Yangbisa mencetak prestasi tertinggi akan diberikan piagam dan medali. Alif yang berpasangan 105 IRANI HOERONIS MENYIBAK PERJUANGAN MENGGAPAI MIMPI DAN CITA-CITA...dengan Patrick mendapat kesempatan kerja di Panti Jompo, tetapi Topo meminta Alif untukbertukar tempat karena Topo sedang melakukan penelitian tentang orang-orang lanjut pun bertukar tempat dan Alif bekerja di SRTV, stasiun televisi lokal bersama di Hotel de ville atau Balai Kota, mereka disambut oleh Walikota Saint-Raymond dan para orangtua angkat. Alif dan Franc mendapat orangtua angkat dari keluargaLepine, Ferdinand dan Madeleine. Keluarga Lepine merupakan keluarga yangmenyenangkan di mata Alif dan Franc. Mereka senang memasak dan kebersamaanmenciptakan kehangatan tersendiri. Cerita tentang referendum yang akan diselenggarakantiga bulan kemudian untuk membahas pemisahan Quebec dari Kanada menjadi salah satutopik terhangat yang dibicarakan saat makan malam peringatan perkawinan dan Franc mendapat jam siaran sendiri setiap minggu, khusus meliput kegiatanyang dilakukan para peserta program pertukaran Indonesia-Kanada di Saint-Raymond. Alifmemiliki tekad untuk bisa menjadikan referendum sebagai topik untuk memenangi berusaha keras untuk mendapatkan wawancara eksklusif dengan tokoh utama keduakubu, yaitu tokoh antiseparasi, Daniel Janvier dan tokoh proseparasi, Jacques Paquet. Hariyang bersejarah pun tiba ketika sebuah faks masuk menyampaikan kesediaan MonsieurJavier dari partai antiseparasi untuk diwawancara. Proses wawancara berjalan dengan lancardan mendapat respons yang sangat baik dari penonton, bahkan acara wawancara tersebutsampai diputar tiga itu, wawancara dengan seorang suku keturunan Indian asli, bernama LanceKatapatuk dari suku Algonquin Anishinabeg menjadi salah satu topik hangat yangdibicarakan warga Quebec. Banyak telepon dan surat masuk ke redaksi yang memintatayangan itu diputar ulang. Hal itu membuat Alif dan Franc semakin bersemangat untukmembuat acara-acara unik lainnya. Selanjutnya, mereka membuat liputan tentang kehidupanteman-teman Indonesia dan Kanada di tempat kerja masing-masing dan menggali interaksimereka dengan rekan dan lingkungan kerja masing-masing. Ada gejolak batin yang dirasakanAlif ketika Alif harus mewawancarai Raisa. Alif tidak bisa menyembunyikan perasaansukanya terhadap Raisa, dia harus mengendalikan perasaan grogi dan bersikap dingin yang melanda Quebec tidak menghalangi terlaksananya referendum yangdimenangkan oleh kubu proseparatis. Semua berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatanyang menimbulkan kekacauan. Di suatu pagi, Ferdinand mengajak Alif memancing di atasDanau Lac Sept-Iles yang sudah membeku. Pengalaman pertama Alif dan membangkitkankenangannya semasa di pondok Madani. Sesampainya di rumah, Alif bercerita mengenaikegemarannya memancing belut dan membuat seisi rumah terheran-heran dengan caraorang Indonesia memancing cerita tentang meriahnya perpisahan yang dibuat oleh anak-anak Indonesiadalam acara e Festival de la Culture et de la Gasrtonomie d’Indonesienne dan keberhasilan Alifmemenangkan medali bersama partner-nya? Apakah Alif berhasil memenangkan hati Raisadan mewujudkan mimpinya dapat hidup bersama dengan Raisa? Bagaimana dengan Randai?Bagaimana beratnya orang tua angkat Alif melepas Alif dengan Franc? Anda harus membacanovel ini yang mampu membangkitkan semangat berjuang untuk mempertahankan cita-cita dengan kesabaran dan PenutupPenokohan dalam cerita Ranah 3 Warna ini didominasi oleh empat tokoh. Alif sebagaitokoh utama, Raisa dan Randai sebagai tokoh yang mempengaruhi dan memotivasi 106 IRANI HOERONIS MENYIBAK PERJUANGAN MENGGAPAI MIMPI DAN CITA-CITA...kehidupan Alif. Randai adalah seorang Minangkabau yang dengan berbagai pantun dapatmenyegarkan suasana kehidupan Alif ketika berada di Kanada dan menjadi ksatria berpantunyang menebarkan lema melayu dalam buku 3 warna memberikan motivasi besar untuk mengejar mimpi dan cita-cita. Tidakhanya bermimpi tetapi kisah Alif juga mengajarkan cara meraih mimpi. Tidak cukup denganberusaha dengan sekuat tenaga tetapi juga dibarengi dengan kesabaran. Buku kedua inimampu menginspirasi pembaca, lebih hidup dan menarik dibandingkan dengan bukupertamanya. Pembaca tidak akan merasa bosan mengikuti alur cerita karena setiap bagiannyamenggambarkan latar yang berbeda. Alif mampu mewujudkan mimpi yang dipandangsebelah mata oleh teman-temannya dan mampu membuktikan eksistensi dankemampuannya terhadap orang-orang disekitarnya. Mantra Man Shabara Zhafira mampumewakili keseluruhan isi novel dan digambarkan dalam alur permasalahan yang dapatdiselesaikan oleh mantra tersebut dengan bertahan menghadapi segala macam yang diraih Alif, pada akhirnya menjadi bukti bagaimana Man Jadda Wajadadan Man Shabara Zhafira menjadi kunci motivasi utama dalam meraih mimpi dan cita-cita ditengah segala keterbatasan yang dimiliki Alif. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

Cerpen Sumber ilustrasi: Unsplash Kisah seorang gadis yang berjuang demi meraih mimpinya, dia selalu bersemangat belajar dan ingin melanjutkan pendikannya hingga mendapat gelar sarjana, hambatan demi hambatan dia lalui dengan sabar dan tawakal, tidak peduli cemooh ataupun gunjingan orang tentang niatnya yang akan melanjutkan kuliah.

Cerpen Karangan Elsa Puspita RonaldKategori Cerpen Anak, Cerpen Nasihat, Cerpen Pendidikan Lolos moderasi pada 9 January 2016 Seperti biasa emak Limbok selalu membuka daun jendela kamar Limbok setiap pukul pagi. Jendela kamar sudah terbuka sejam lalu, namun Limbok masih saja mengeluarkan dengkuran. Kedua kakinya yang besar, padat mengapit guling. Seandainya guling itu makhluk hidup, pastilah sudah lama mati lemas karena dijepit paha Limbok. “Mbok… bangun,” seru Emaknya dari dapur. Tubuh Limbok tak bergeming. “MBOKK…” seru Emaknya yang kedua kali. Kali ini lebih melengking. Tubuh Limbok mulai bergerak. Kalau tadi tubuhnya miring ke kanan dan kedua kakinya mengapit guling kali ini berubah. Ia menggeliat sejenak. Kemudian tubuhnya beralih miring ke kiri. Matanya tetap saja terpejam. Kedua kakinya kembali mengapit gulingnya. Tiba-tiba ada rasa dingin dan benda cair mengalir di pipi kanannya. Srtt… Tangan kanannya secara refleks mengusap pipinya. Serta merta ia membuka matanya. “Air…??” katanya serak. Sambil melap pipinya. Kedua matanya yang masih terkantuk-kantuk itu melihat sosok manusia di depannya. “Molor lagi… BANGUN!!” seru emaknya, “jika kamu enggak bangun, Emak akan siram air ke wajahmu.” “Ini kan libur Mak,” Limbok membela diri. “Libur itu bukan lantas bermalas-malasan.” “Limbok enggak bermalas-malasan Mak, Limbok sedang melakukan perintah Pak guru,” “Hahh.. perintah Pak guru apa itu?” ujar emaknya ingin tahu. “Mimpi yang banyak meraih prestasi.” jawab Limbok sambil kaki kanannya memainkan gulingnya. “Apa itu?” “Begini Mak, dalam libur ini kita diminta Pak guru untuk mimpi meraih prestasi sebanyak-banyaknya.” “Mimpi meraih prestasi, apaan tuh?” “Ya… seperti mimpi menjadi juara kelas, mimpi menjadi sarjana atau mimpi menjadi pengusaha sukses dan masih banyak lagi.” Emaknya mencoba menahan diri. “Lalu Mbok… apa gurumu mengajarmu tiap hari tidur, molor sampai tengah hari untuk dapat menjadi sarjana?” “Enggak sih Mak,” jawab Limbok kalem. “Mimpi itu harus diwujudkan dengan…” “Dengan apa, ayo…” potong emaknya. “sepertinya dengan bee…llla…jarr, rajinnn, dan..” Limbok mulai gemetaran. “Lalu kenapa kamu bangunnya molor melulu,” tanya emaknya yang majahnya mulai tanpak kesal. “Abis Mak, Limbok harus tidur supaya banyak bermimpi.” “Mimpi itu artinya cita-cita Mbok… Itu berarti kita harus belajar yang rajin, bukan tiap hari tidur tiap hari kerjanya tidur seperti kamu ini…” sergah emaknya sambil tangan kanan menjewer telinga Limbok. “Iya.. iya Mak.. aku akan mandi…” seru Limbok. Kali ini Limbok terpaksa bangun atau telinganya akan molor kayak telinga gajah. Sejak saat itu Limbok belajar bahwa mimpi menjadi orang berprestasi itu harus diraup dengan tekun belajar dan disiplin bukan banyak tidur supaya banyak bermimpi. The End Cerpen Karangan Elsa Puspita Ronald Blog Oh ya teman-teman tolong komentar yah. And jangan tiru sifatnya limbok yah jangan banyak tidur supaya banyak bermimpi. Oke hahahaha sampai jumpa. Cerpen Mimpi Meraih Prestasi merupakan cerita pendek karangan Elsa Puspita Ronald, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang Oleh Sigit Pamungkas Perjalanan kisah hidupnya baru di mulai ketika merasakan apa yang dinamakan merantau, pengalaman yang mengenakan, menyedihkan bahkan yang berbuah penyesalan sudah dirasakan secara “kenyang” olehnya. Niat tulus untuk melanjutkan Permata Oleh Ellena Amalia Hari ini aku sangat terkejut, bagaimana tidak mamaku mengadopsi seorang anak seusiaku. Anak itu sangat cantik kulitnya putih, hidungnya kecil, kurus, matanya tajam, aduhh pokoknya cantik banget. Beda banget Makan Coklat Berjamaah Oleh Syarifa Fadhila Pada suatu hari, ada seorang gadis kecil bersama ibunya sedang lari pagi di taman kota. Lalu, mereka melewati sebuah toko coklat besar yang berdiri tak jauh dari tempat mereka Kangen Mudik Oleh Khoirotunnisa Lebaran tahun-tahun lalu Ayah dan keluargaku selalu pergi mudik ke tempat asal Ayahku. Tapi tidak untuk tahun ini. 2 hari menjelang lebaran, hatiku sangat senang dan langsung kupikir perjalanan Sebuah Ladang Misterius Oleh Salmaa. N. H Cantik Namaku Hasna. Di sekolahku. Saat pelajaran tiba, katanya guru bahasa Indonesia akan menceritakan sebuah ladang tak terlihat. Saat Bu guru Sudah selesai menceritakan. “Sebuah cerita tadi. Kita tidak boleh “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" . 207 45 28 206 44 282 66 362

cerpen tentang perjuangan meraih mimpi